All categories
Advanced Nigger Slayers Registered user 2749 Points
3Following 13Followers

www.reeleak.com

Reeleak is an alternative to LiveGore, now you can surf and watch LiveGore content directly from Reeleak.

WARNING: UNCENSORED NEWS!

LiveGore is a reality news website which reports on real life events which are of the interest to the public. Includes videos relating to true crime that have been taken from across the world. Due to the graphic nature of materials found on Live Gore, access is restricted to adults only(18+). !!Please leave this website if you under that age!!

Important Update!


Please join our telegram channel to get important updates related to this website.
Join now : https://t.me/+aI6AdrheUSlhYTNh/
New poll : https://t.me/c/2146536856/5/
New note : https://t.me/c/2146536856/7/

Join our telegram for news update!
https://t.me/+aI6AdrheUSlhYTNh/


Announcement Box

For users who are trying to report contents and comments , please include the details for your reports including the URL/LINK to the posts mentioned to help us taking action to the users AS SOON AS POSSIBLE. We will never tolerate users who are trying to cause dissatisfaction among users.

Depresi Besar di Jerman memberi kesempatan politik bagi Hitler. Penduduk Jerman setengah mendukung setengah menentang republik parlementer, yang menghadapi tekanan besar dari kaum ekstremis sayap kanan dan kiri. Partai politik moderat tidak mampu membendung gelombang ekstremisme, dan referendum Jerman 1929 berhasil membawa ideologi Nazi ke permukaan.[123] Pemilihan umum September 1930 berakhir dengan terpecahnya koalisi besar dan digantikan oleh kabinet minoritas. Ketuanya, kanselir Heinrich Brüning dari Partai Tengah, memerintah menggunakan dekret darurat dari presiden Paul von Hindenburg. Pemerintahaan menggunakan dekret akan menjadi norma baru dan membuka jalan bagi pemerintahan otoriter.[124] NSDAP bangkit dari ketidakjelasan menjadi pemenang 18,3% suara dan 107 kursi parlemen dalam pemilu tahun 1930, menjadikannya partai terbesar kedua di parlemen.[125]

Hitler hadir pada pengadilan dua perwira Reichswehr, Letnan Richard Scheringer dan Hans Ludin, pada musim gugur 1930. Keduanya dituduh memiliki keanggotaan di NSDAP yang pada waktu itu tidak diperbolehkan untuk personel Reichswehr.[126] Hakim berpendapat bahwa NSDAP adalah partai ekstremis, sehingga pengacara terdakwa Hans Frank terpaksa memanggil Hitler untuk bersaksi di pengadilan.[127] Pada tanggal 25 September 1930 Hitler bersaksi bahwa partainya hanya mengejar kekuasaan politik melalui pemilihan umum yang dmeokratis,[128] sebuah kesaksian yang memberinya dukungan dari korps Reichswehr.[129]

Tindakan Brüning yang keras membawa sedikit perbaikan terhadap ekonomi dan sangat tidak merakyat.[130] Hitler memanfaatkannya dengan menargetkan pesan-pesan politiknya khusus kepada orang-orang yang terkena dampak inflasi 1920-an dan Depresi Besar, seperti petani, veteran perang, dan kelas menengah.[131]

Hitler secara resmi melepaskan kewarganegaraan Austrianya pada 7 April 1925, tetapi belum memperoleh kewarganegaraan Jerman. Nyaris selama 7 tahun ia adalah orang tanpa negara, tidak bisa menduduki jabatan publik, dan terancam dideportasi.[132] Pada tanggal 25 Februari 1932, menteri dalam negeri Brunswick, anggota NSDAP juga, menunjuk Hitler sebagai pengurus delegasi negara untuk Reichsrat di Berlin. Karena itu pula, Hitler otomatis menjadi warga negara Brunswick,[133] sekaligus Jerman.[134]

Tahun 1932, Hitler berkampanye melawan von Hindenburg dalam pemilu presiden. Kelangsungan pencalonannya ditegaskan oleh pidato tanggal 27 Januari 1932 di Industry Club di Düsseldorf, yang memberinya dukungan dari sebagian besar industrialis paling berpengaruh di Jerman.[135] Namun Hindenburg sudah didukung oleh berbagai partai nasionalis, monarkis, Katolik, dan republikan, dan sejumlah kaum demokrat sosial. Hitler memakai slogan kampanye "Hitler über Deutschland" ("Hitler di atas Jerman"), merujuk pada ambisi politik sekaligus kampanyenya yang menggunakan pesawat terbang.[136] Hitler menempati peringkat kedua di dua putaran pemilu dengan lebih dari 35% suara pada pemilu terakhir. Meski ia kalah, pemilihan umum ini menjadikan Hitler kekuatan dalam perpolitikan Jerman.[137]
Setelah Hitler dibebaskan dari penjara, politik di Jerman sudah kurang bersaing dan ekonomi membaik, sehingga membatasi kesempatan Hitler memenuhi tujuan politiknya. Akibat Bierkeller Putsch yang gagal tersebut, NSDAP dan organisasi terkait dilarang berdiri di Bayern. Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Bayern Heinrich Held tanggal 4 Januari 1925, Hitler setuju menghormati kewenangan negara: ia hanya akan mengejar kekuasaan politik melalui proses demokratis. Pertemuan ini berhasil mencabut larangan terhadap NSDAP.[117] Akan tetapi, Hitler dilarang berpidato di hadapan publik, [118] sebuah larangan yang tetap berlaku sampai 1927.[119] Untuk memajukan ambisi politiknya meski dilarang, Hitler menunjuk Gregor Strasser, Otto Strasser, dan Joseph Goebbels untuk mendirikan dan mengembangkan NSDAP di Jerman utara. Seorang strategiwan berbakat, Gregor Strasser, membuat jalur politik yang lebih independen dengan menekankan elemen sosialis dari program partai ini.[120]

Bursa saham di Amerika Serikat jatuh pada tanggal 24 Oktober 1929. Dampaknya di Jerman begitu parah: jutaan orang di-PHK dan sejumlah bank besar bangkrut. Hitler dan NSDAP bersiap untuk memanfaatkan peristiwa ini demi mendulang dukungan bagi partai mereka. Mereka berjanji menghapus Perjanjian Versailles, memperkuat ekonomi, dan menyediakan lapangan kerja.[121]
Di Landsberg, Hitler mendiktekan sebagian besar volume pertama Mein Kampf (Perjuanganku; awalnya berjudul Empat Setengah Tahun Perjuangan Melawan Kebohongan, Kebodohan, dan Kepengecutan) kepada wakilnya, Rudolf Hess.[113] Buku tersebut, didedikasikan kepada anggota Thule Society Dietrich Eckart, adalah sebuah otobiografi sekaligus pemaparan ideologinya. Mein Kampf dipengaruhi oleh The Passing of the Great Race karya Madison Grant, yang Hitler anggap "Injilku".[114] Buku tersebut menjadi dasar rencana Hitler untuk mengubah masyarakat Jerman menjadi satu berdasarkan ras. Sejumlah kalimat di dalamnya menekankan genosida.[115] Diterbitkan dalam dua volume tahun 1925 dan 1926, buku ini terjual sebanyak 228.000 eksemplar antara 1925 dan 1932. Satu juga eksemplar terjual pada 1933, tahun pertama Hitler menjabat. [116]
Hitler meminta bantuan Jenderal Perang Dunia I Erich Ludendorff untuk melakukan kudeta bernama "Bierkeller Putsch". Partai Nazi memakai Fasisme Italia sebagai model penampilan dan kebijakan mereka. Hitler ingin meniru "Pawai ke Roma"-nya Benito Mussolini (1922) dengan membuat kudetanya sendiri di Bayern, lalu diikuti dengan melawan pemerintahan di Berlin. Hitler dan Ludendorff mencari dukungan Staatskommissar (komisaris negara) Gustav von Kahr, pemimpin de facto Bayern. Namun Kahr dan Kepala Polisi Hans Ritter von Seisser (Seißer) dan Jenderal Reichswehr Otto von Lossow ingin mendirikan kediktatoran nasionalis tanpa keterlibatan Hitler.[102]

Hitler hendak merengkuh momen kritis ini demi meraih dukungan luas dari rakyat.[103] Pada tanggal 8 November 1923, ia dan SA menyerbu rapat umum 3.000 orang yang diselenggarakan Kahr di Bürgerbräukeller, sebuah aula bir besar di Munich. Hitler menyerobot pidato Kahr dan mengumumkan bahwa revolusi nasional telah dimulai dan mendeklarasikan pembentukan pemerintahan baru bersama Ludendorff.[104] Mundur ke ruang belakang, Hitler, dengan pistol genggamnya, menuntut dan mendapat dukungan Kahr, Seisser, dan Lossow.[104] Pasukan Hitler awalnya berhasil menduduki Reichswehr dan markas polisi setempat; sayangnya, Kahr dan rekan-rekannya menarik dukungan mereka dan baik AD maupun polisi negara tidak bergabung dengan Hitler.[105] Keesokan harinya, Hitler dan para pengikutnya berpawai dari aula bir ke Kementerian Perang Bayern untuk menggulingkan pemerintahan Bayern, tetapi berhasil dibubarkan polisi.[106] 16 anggota NSDAP dan 4 polisi tewas dalam kudeta gagal ini.[107]

Hitler kabur ke rumah Ernst Hanfstaengl dan menurut sejumlah orang ia sempat mempertimbangkan bunuh diri.[108] Ia depresi namun tenang saat ditahan tanggal 11 November 1923 akibat pengkhianatan tingkat tinggi.[109] Pengadilannya dimulai bulan Februari 1924 di hadapan Pengadilan Rakyat istimewa di Munich,[110] dan Alfred Rosenberg menjadi ketua sementara NSDAP. Pada tanggal 1 April, Hitler dihukum lima tahun penjara di Penjara Landsberg.[111] Ia ditangani secara baik oleh para penjaga; ia diizinkan menerima surat dari para pendukungnya dan kunjungan rutin oleh rekan-rekan partai. Mahkamah Agung Bayern mengeluarkan pengampunan dan Hitler dibebaskan dari penjara pada tanggal 20 Desember 1924, bertentangan dengan keberatan jaksa negara.[112] Jika dihitung secara keseluruhan, Hitler hanya mendekam selama satu tahun lebih di penjara.[113]
Di DAP, Hitler bertemu dengan Dietrich Eckart, salah seorang pendiri partai dan anggota kelompok rahasia Thule Society.[79] Eckart menjadi guru Hitler, sempat bertukar pikiran dengannya dan memperkenalkannya dengan berbagai macam tokoh masyarakat Munich.[80] Demi meningkatkan daya tariknya, DAP mengubah namanya menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (Partai Pekerja Jerman Sosialis Nasional – NSDAP).[81] Hitler merancang bendera swastika di dalam lingkaran putih berlatar belakang merah untuk partai ini.[82]

Hitler keluar dari AD pada Maret 1920 dan mulai bekerja purnawaktu untuk NSDAP. Pada Februari 1921—saat sudah cakap berpidato di hadapan kerumunan besar—ia berpidato di hadapan 6.000 orang di Munich.[83] Untuk mempublikasikan pertemuan tersebut, dua truk pendukung partai berkeliling kota sambil mengibarkan bendera swastika dan menyebar brosur. Popularitas Hitler segera naik gara-gara pidato polemiknya yang kasar terhadap Perjanjian Versailles, pesaing politik, dan kaum Marxis dan Yahudi.[84] Pada waktu itu, NSDAP berkantor pusat di Munich, lahan subur bagi kaum nasionalis Jerman antipemerintah yang ingin menghancurkan Marxisme dan melecehkan Republik Weimar.[85]

Pada bulan Juni 1921, saat Hitler dan Eckart sedang dalam perjalanan penggalangan dana ke Berlin, sebuah pemberontakan terjadi di dalam tubuh NSDAP di Munich. Sejumlah anggota komite eksekutif, beberapa di antaranya menganggap Hitler terlalu sombong, ingin bergabung dengan pesaing mereka, Partai Sosialis Jerman (DSP).[86] Hitler pulang ke Munich tanggal 11 Juli dan mempertegas pengunduran dirinya. Anggota komite kemudian menyadari pengunduran diri Hitler berarti partai bubar.[87] Hitler mengumumkan akan bergabung kembali dengan syarat ia menggantikan Drexler sebagai ketua partai dan kantor pusat partai harus tetap berada di Munich.[88] Komite setuju; Hitler bergabung kembali dengan partai sebagai anggota ke-3.680. Ia masih mendapat sejumlah pertentangan di internal NSDAP: Hermann Esser dan sekutunya menerbitkan 3.000 pamflet yang menyerang Hitler sebagai pengkhianat partai.[88][a] Pada hari-hari berikutnya, Hitler berbicara di hadapan kerumunan mempertahankan dirinya dan mendapat sambutan luar biasa. Strateginya terbukti berhasil: pada rapat anggota umum, ia diberi kekuasaan absolut sebagai ketua partai dengan satu suara menentang.[89]

Pidato Hitler yang bersemangat di aula bir mulai menarik para pendengar setia. Ia mulai terbiasa memakai tema populis yang ditargetkan pada pendengarnya, termasuk pemakaian kambing hitam yang bisa disalahkan atas kesulitan ekonomi para pendengarnya.[90][91][92] Sejarawan mencatat dampak hipnosis dari kata-katanya terhadap kerumunan besar, dan matanya terhadap kerumunan kecil. Kessel menulis, "Dengan luar biasa ... warga Jerman berbicara dengan mistifikasi pesona 'hipnosis' Hitler. Kata itu muncul lagi dan lagi; Hitler dikatakan berhasil memukau bangsa ini, membawa mereka ke dalam keadaan trans di mana mereka tidak bisa melepaskan diri."[93] Sejarawan Hugh Trevor-Roper mendeskripsikan "pesona pandangannya yang menyihir banyak orang yang masih waras."[94] Ia memakai magnetisme pribadinya dan pemahaman terhadap psikologi kerumunan untuk mendapat keunggulan saat berpidato di hadapan publik.[95][96] Alfons Heck, mantan anggota Pemuda Hitler, mendeskripsikan reaksi terhadap pidato Hitler: "Kami terbakar dengan kebanggaan nasionalis yang sudah mencapai tingkat histeria. Pada menit-menit terakhir, kami berteriak sekencang mungkin dengan derai air mata: Sieg Heil, Sieg Heil, Sieg Heil! Sejak saat itu, diri saya adalah milik tubuh dan jiwa Adolf Hitler".[97] Meski kemampuan pidato dan kepribadiannya dapat diterima secara baik oleh kerumunan besar dan acara-acara resmi, sejumlah orang yang pernah bertemu Hitler secara pribadi mengatkan bahwa penampilan dan perilakunya gagal memberi pesona yang bertahan lama.[98][99]

Para pengikut pertamanya meliputi Rudolf Hess, mantan pilot AU Hermann Göring, dan kapten AD Ernst Röhm. Röhm menjadi kepala organisasi paramiliter Nazi, Sturmabteilung (SA, "Tentara Penyerbu"), yang bertugas melindungi rapat dan sering menyerang pesaing politik. Pengaruh kritis terhadap pemikirannya pada masa itu adalah Aufbau Vereinigung,[100] sebuah kelompok konspirasi para pengungsi Rusia Putih dan Sosialis Nasional awal. Kelompok yang didanai sejumlah tokoh industrialis kaya seperti Henry Ford ini memperkenalkan Hitler dengan ide konspirasi Yahudi yang mengaitkan keuangan internasional dengan Bolshevisme.[101]
Setelah Perang Dunia I, Hitler pulang ke Munich.[74] Tanpa pendidikan formal dan prospek karier, ia mencoba bertahan di AD selama mungkin.[75] Pada Juli 1919, ia ditunjuk sebagai Verbindungsmann (agen intelijen) untuk sebuah Aufklärungskommando (komando mata-mata) milik Reichswehr untuk mempengaruhi tentara lain dan menyusup ke Partai Pekerja Jerman (DAP). Saat mengawasi aktivitas DAP, Hitler tertarik pada pemikiran sang pendiri partai, Anton Drexler, yang antisemit, nasionalis, antikapitalis, dan anti-Marxis.[76] Drexler menyukai pemerintahan aktif yang kuat, versi sosialisme non-Yahudi, dan solidaritas kalangan masyarakat. Terpukau oleh kemampuan pidato Hitler, Drexler mengundangnya untuk bergabung dengan DAP. Hitler menerima tawaran tersebut pada 12 September 1919[77] dan menjadi anggota partai ke-55.[78]Setelah Perang Dunia I, Hitler pulang ke Munich.[74] Tanpa pendidikan formal dan prospek karier, ia mencoba bertahan di AD selama mungkin.[75] Pada Juli 1919, ia ditunjuk sebagai Verbindungsmann (agen intelijen) untuk sebuah Aufklärungskommando (komando mata-mata) milik Reichswehr untuk mempengaruhi tentara lain dan menyusup ke Partai Pekerja Jerman (DAP). Saat mengawasi aktivitas DAP, Hitler tertarik pada pemikiran sang pendiri partai, Anton Drexler, yang antisemit, nasionalis, antikapitalis, dan anti-Marxis.[76] Drexler menyukai pemerintahan aktif yang kuat, versi sosialisme non-Yahudi, dan solidaritas kalangan masyarakat. Terpukau oleh kemampuan pidato Hitler, Drexler mengundangnya untuk bergabung dengan DAP. Hitler menerima tawaran tersebut pada 12 September 1919[77] dan menjadi anggota partai ke-55.[78]
Hitler menjadi jengkel karena upaya perang Jerman gagal dan karena itu pula perkembangan ideologinya perlahan terbentuk.[68] Ia menyebut Perang Dunia I sebagai "pengalaman terhebat seumur hidup" dan ia dipuji oleh para komandannya atas keberaniannya.[69] Pengalaman ini memperkuat patriotismenya terhadap Jerman dan ia terkejut oleh penyerahan diri Jerman pada bulan November 1918.[70] Seperti para nasionalis Jerman lainnya, ia percaya terhadap Dolchstoßlegende (legenda pengkhianatan) yang mengklaim bahwa Angkatan Darat Jerman yang "tak terkalahkan di lapangan" telah "ditusuk dari belakang" di front dalam negeri oleh para pemimpin warga sipil dan kaum Marxis, yang kemudian dijuluki "para kriminal November".[71]

Perjanjian Versailles menekankan bahwa Jerman harus mengembalikan sejumlah wilayah yang diduduki dan mendemiliterisasi Rhineland. Perjanjian ini memberlakukan sanksi ekonomi dan reparasi berat terhadap Jerman. Banyak warga Jerman memandang perjanjian ini—khususnya Pasal 231 yang menyebut Jerman bertanggung jawab atas semua akibat perang—sebagai suatu upaya mempermalukan Jerman.[72] Perjanjian Versailles dan kondisi ekonomi, sosial, dan politik di Jerman pascaperang kemudian dieksploitasi oleh Hitler untuk kepentingan politiknya.[73]
Ia diberi penghargaan Salib Besi kelas Kedua pada tahun 1914 atas keberaniannya.[57] Karena disarankan Hugo Gutmann, Hitler menerima Salib Besi kelas Pertama, pada tanggal 4 Agustus 1918,[58] sebuah penghargaan yang jarang disematkan pada seseorang berpangkat seperti Hitler (Gefreiter). Pekerjaan Hitler di kantor pusat resimen, yaitu berinteraksi penuh dengan perwira senior, mungkin membantu dirinya mendapatkan penghargaan ini.[59] Meski aksinya dianggap berani, namun tetap tidak dapat disebut sangat terpuji.[60] Hitler juga menerima Black Wound Badge pada 18 Mei 1918.[61]

Selama berdinas di kantor pusat, Hitler mengembangkan bakat seninya dengan menggambar kartun dan instruksi untuk surat kabar angkatan darat. Pada Pertempuran Somme bulan Oktober 1916, ia terluka di bagian paha[62] atau betis kiri oleh granat yang meledak di parit pengirim berita.[63] Hitler menghabiskan hampir dua bulan di rumah sakit Palang Merah di Beelitz, lalu kembali ke resimennya pada 5 Maret 1917.[64] Pada 15 Oktober 1918, Hitler buta sementara akibat serangan gas mustar dan terpaksa diinapkan di rumah sakit Pasewalk.[65] Di sana, Hitler mengetahui kekalahan Jerman,[66] dan setelah mendapatkan berita tersebut, ia mengaku buta kembali.[67]
Artikel utama: Karier militer Adolf Hitler

Saat Perang Dunia I pecah, Hitler adalah penduduk kota Munich dan dengan sukarela berdinas di Angkatan Darat Bayern sebagai warga negara Austria.[52] Ditempatkan di Resimen Infanteri Cadangan Bayern 16 (Kelompok Resimen ke-1),[53][52] Hitler berperan sebagai pengirim berita di Front Barat di Prancis dan Belgia,[54] menghabiskan nyaris separuh waktunya di belakang garis depan.[55][56] Ia terlibat dalam Pertempuran Ypres Pertama, Pertempuran Somme, Pertempuran Arras, dan Pertempuran Passchendaele, dan sempat terluka di Somme.[57]
Asal usul dan kapan Hitler menunjukkan antisemitismenya sulit dilacak.[40] Hitler menyebutkan dalam Mein Kampf bahwa berubah menjadi seorang antisemit di Wina.[41] Sahabatnya, August Kubizek, mengaku bahwa Hilter adalah seorang "antisemit resmi" sebelum meninggalkan Linz.[42] Kesaksian Kubizek ditentang oleh sejarawan Brigitte Hamann, yang menulis bahwa Kubizek adalah satu-satunya orang yang mengatakan bahwa Hitler muda adalah seorang antisemit.[43] Hamann juga menulis bahwa belum ada pernyataan antisemit yang keluar dari mulut Hitler pada masa itu.[44] Sejarawan Ian Kershaw berpendapat bahwa jika Hitler pernah berkata seperti itu, perkataannya tidak diketahui karena antisemitisme di Wina sudah biasa pada saat itu.[45] Sejumlah sumber memberikan bukti kuat bahwa Hitler memiliki teman-teman Yahudi di penginapannya dan tempat-tempat lain di Wina.[46][47] Sejarawan Richard J. Evans menyatakan bahwa "para sejarawan sekarang setuju bahwa anti-Semitismenya yang terkenal baru muncul setelah kekalahan Jerman [dalam Perang Dunia I], sebagai efek samping dari jawaban paranoid 'pengkhianatan' terhadap peristiwa ini".[48]

Hitler mewarisi bagian terakhir dari harta ayahnya pada bulan Mei 1913 dan pindah ke Munich.[49] Para sejarawan yakin ia keluar dari Wina untuk menghindari wajib militer ke Angkatan Darat Austria.[50] Hitler kemudian mengklaim bahwa ia tidak mau berdinas di Kekaisaran Habsburg karena percampuran "ras" di dalam tubuh AD.[49] Setelah ia dinyatakan tidak cocok berdinas—karena gagal tes fisik di Salzburg tanggal 5 Februari 1914—ia pulang ke Munich.[51]